Situs Kompleks Makam Meurah II

Situs Kompleks Makam Meurah II

Aceh Besar (15/12/2021). Kompleks makam kuno Meurah II beralamat di Gampong Ulee Lueng, Kecamatan Darul Imarah, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh. Lokasi situs makam kuno ini berada di koordinat  5°30’32.5″N 95°18’44.4″E dengan karakter lahan bukit yang di kelilingi perkampungan dan persawahan.

Pada tahun 2004 (foto kanan), kondisi lingkungan situs masih hijau dan belum tersentuh bangunan apapun. Tetap sejak tahun 2015 hingga sekarang, banyak bangunan baru yang muncul dan mulai memenuhi lingkungan situs.

Pada saat ini, Kompleks makam kuno Meurah II di rawat oleh juru pelihara Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Provinsi Aceh yang bertugas melakukan pemeliharaan rutin lokasi bersejarah ini. Selain membersihkan lingkungan situs, juru pelihara juga memberikan layanan informasi kepada para pengunjung.

Aktivitas rutin juru pelihara yang sedang membersihkan situs Kompleks Makam Meurah II (Sumber foto: BPCB Provinsi Aceh, 2021)

Kekayaan Arkeologi

Meurah merupakan gelar untuk seorang “raja kecil” yang diangkat oleh Sultan untuk memegang kekuasaan politik dan admnisitrasi di suatu luas wilayah tertentu. Istilah “Meurah” telah ada sebelum berdirinya Kerajaan Aceh Darussalam dan bahkan Kerajaan Samudera Pasai. Sebagai contoh, sebutan “Meurah” telah ada sejak akhir abad 13 Masehi merujuk pada “Meurah Silu” yang merupakan nama asli Sultan Malik as Shaleh, sebelum di lantik sebagai sultan pertama Kerajaan Samudera Pasai.

Di Kompleks Makam Meurah II terdapat 42 pasang nisan yang umumnya berisi kaligrafi kalimat tauhid, ternyata ada juga i. Pada nisan ini ada kaligrafi berbahasa arab yang tertera pada bingkainya. Kaligrafi itu umumnya berbunyi kalimat tauhid dan beberapa puisi sufi serta ayat-ayat Al-Qul ‘an.

Di samping itu, ada juga tulisan yang menyebutkan identitas yang dimakamkan, seperti, nisan makam nomor 27 dari arah timur, letaknya di nisan kaki (nisan pipih bersayap) bertulis  “Hazal Qabru Assaidah binti saad” (ini kubur Saidah binti Saad).

Umumnya, batu nisan berasal dari jenis batu sedimen bernama batu pasir (sands stone). Jenis bahan batu ini umum digunakana pada masa Kerajaan Aceh Darussalam. Berdasarkan pilihan bahan batu ini, diyakini Situs Makam Kuno Meurah II merupakan Komplek makam tokoh-tokoh penting Kerajaan Aceh abad pertengahan 16 Masehi. (Ambo)