Banda Aceh|bidik-aceh.com-Kepolisian Resor Kota Banda Aceh Aceh bersama Presiden Persiraja Zulfikar SBY, para Skull Persiraja, Unsur Forkopimda Banda Aceh, para teungku dayah, pemuka agama, menggelar doa bersama mengenang Tragedi Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Kamis (6/10/2022).
Kegiatan tersebut sekaligus untuk mendoakan almarhum Abu Tumin, seorang ulama kharismatik Aceh yang wafat beberapa hari lalu.
“Pelaksanaan Doa Bersama tersebut disertai zikir bertujuan untuk memanjatkan doa untuk para korban dan polisi yang gugur saat bertugas,” kata Kapolresta Banda Aceh Kombes Pol Joko Krisdiyanto, SIK.
Menurutnya, aksi doa bersama untuk menggenang korban yang meninggal dunia dan gugurnya dua orang teman sejawat Polri, yang bertugas di lapangan.
Joko Krisdiyanto mengatakan doa bersama yang digelar tersebut sebagai bentuk solidaritas sesama umat Muslim.
Kemudian, kita sudah sepatutnya dan wajib memanjatkan doa untuk salah satu ulama yang sudah lebih dulu menghadap sang khalik.
Kapolresta mengaku prihatin atas kejadian di Jawa Timur, namun perlu dijadikan pelajaran dan mengambil hikmah dibalik peristiwa yang menelan korban jiwa warga sipil dan dua orang personel polisi.
”Sebagai sesama Muslim, sebangsa dan setanah air, kita ikut prihatin, kejadian ini menjadi pelajaran bagi kita bersama, dan kita dapat mengambil hikmah,” kata Kapolresta.
Kapolres mengajak masyarakat di Banda Aceh untuk tetap menjaga situasi terus kondusif dan keamanan yang baik, agar bisa beraktivitas serta terhindar dari hal hal yang tidak diinginkan.
Kegiatan zikir dan doa bersama dalam aksi solidaritas tersebut dipimpin oleh Ustad Zul Arafah. [Redaksi/Edi Sumantri]