bidik-aceh.com.
Bireuen, – Aceh Wetland Foundation ( AWF) yang merupakan salah satu LSM lokal di awal tahun 2023 akan merubah Kawasan Paya Nie Desa Blang Mee Kutablang Bireuen,menjadi Eko Wisata Alam yang bernuangsa ramah lingkungan.
Dimana Paya Nie yang kita kenal selama ini adalah sebuah habitat lahan basah yang kaya keanekaragaman hayati dan spesies endemik, Namun kawasan yang jadi sumber pengairan untuk pertanian ini sudah banyak berubah fungsi, salah satunya adanya lahan perkebunan kelapa sawit.
Melihat semua itu,Aceh Wetland Foundation (AWF) siap merubah lahan perkebunan kelapa sawit dengan berbagai tanaman perkebunan lainya seperti Pohon Durian,Pohon Mangga dan lain – lain yang diharapkan bisa bermanfaat bagi Masyarakat.
Seperti dikatakan Direktur Eksekutif AWF Yusmadi Yusuf ,
Minggu (22/1/2023) pada saat melakukan penebangan pohon kelapa sawit secara Simbolis.
Pembentukan Eko Wisata di Kawasan Paya Nie ini,atas dasar kesepakatan bersama AWF bersama tokoh Masyarakat dimana pada kawasan tersebut,dilarang keras untuk melakukan penembakan burung,menangkap ikan yang akan merusak ekositem Paya Nie.
Diharapkan dengan terwujudnya Eko Wisata di Kawasan Paya Nie Desa Blang Mee Kecamatan Kutablang Bireuen,semua habitat asli dikawasan tersebut bisa terjaga dengan sendirinya,sehingga Kawasan Eko Wisata ini bisa dijadikan tempat pembelajaran untuk mencintai keindahaan alam,terutama bagi Masyarakat selaku pengunjung , dimana pada lokasi itu juga akan dibuat tempat persingahan yang menyediakan berbagai menu makanan dan minuman “jelas Yusmadi”.
Selain itu juga Aceh Wetland Foundation (AWF ) menargetkan merestorasi batas kawasan Paya Nie seluas 262 hektare untuk menjaga ketersediaan air di Paya Nie.
Pantauan Wartawan, kegiatan penebangan kelapa sawit di seputaran lokasi paya nie berjalan lancar yang di dampingi anggota Babinsa serta kepala pemuda desa setempat.
[HENDRI]